Diantara tanda akhir zaman, tersebarnya penghasilan yang haram. Hingga banyak dantara mereka yang tidak lagi peduli masalah halal haram.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يَأْتِى عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ ، لاَ يُبَالِى الْمَرْءُ مَا أَخَذَ مِنْهُ أَمِنَ الْحَلاَلِ أَمْ مِنَ الْحَرَامِ

Akan datang satu zaman di tengah masyarakat, di mana orang tidak lagi peduli apa yang dia ambil, apakah dari hasil yang halal ataukah dari hasil yang haram. (HR. Ahmad 18368 & Bukhari 2059)

 

Mencari yang halal di akhir zaman, mungkin sangat melelahkan. Namun anda perlu ingat, lelah mencari yang halal, bukan amal sia-sia. Karena itu bagian dari perjuangan hamba untuk menjaga aturan syariat dalam mencari nafkah.

 

Karena itulah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebut orang yang bekerja untuk  nafkah keluarganya, terhitung amal fi sabilillah.[1]

[1] Ada hadis yang menyatakan,

إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ أَنْ يَرَى عَبْدَهُ تَعِبًا فِي طَلَبِ الْحَلَالِ

“Sesungguhnya Allah Ta’ala senang melihat hamba-Nya bersusah-payah (lelah) dalam mencari rezeki yang halal.”

Hadis ini diriwayatkan ad-Dailami dalam Musnad al-Firdaus, dan dalam sanadnya ada perawi Muhammad bin Sahl al-Atthar, pemalsu hadis. Para ulama menyebut, hadis ini statusnya Maudhu’ (palsu). (as-Silsilah ad-Dhaifah, no. 10)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *